Welcome To FORESTdotGREEN - Jawa Timur

Selamat Datang di website "FOREST dotGREEN" Salam sejahtera untuk para pengunjung Yang mencintai keindahan hijaunya dunia maya dan hijaunya dunia kita, forestdotgreen hadir untuk anda yang membutuhkan segala macam tanaman dan juga bibit hutan maupun macam benih biji tanaman.

Untuk bisa memberikan pelayanan dan gambaran yg lebih luas kami hadirkan halaman berbentuk website sekaligus toko online atau GREEN SHOP, silahkan mencari sesuai kebutuhan anda dan ciptakan selalu lingkungan yg hijau bersih dan selalu ramah lingkungan.

Dengan anda membeli produk tanaman kami sama juga anda memberikan kehidupan untuk dunia kita,alam kita dan selalu menciptakan produksi oksigen yg besar untuk makluk hidup, Salam hangat kami ucapkan untuk anda semua para pembaca maupun para pembeli product kami....

Bibit Jati

Bibit jati super Proses pembibitannya berasal dari biji pohon jati yang telah modifikasi sedemikian rupa sehingga pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati lokal. Menurut pengalaman penanan pohon Jati Super ini, pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati lokal atau jati jawa. Apalagi batang yang lurus menjulang keatas dan ditambah dengan daunnya yang lebar-lebar. Sehingga baru berumur 8 bulan saja, telah berdiameter 4 cm dengan catatan diberikan pupuk organik dan mendapat sinar matahari yang penuh.

BIBIT JATI


BIBIT JATI SUPER
- Bibit jati super Rp.2300/btg
- benihnya Rp.45.000/kg



BIBIT JATI JABON
- Bibit jabon 30-40 cm R.800/kg
- Bibit jabon 40-50 cm Rp.1000/btg
- Bibit jabon 50 up cm Rp.1300/btg
- benihnya Rp.1.250.000/kg



CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil



BELI DAN PESAN SEKARANG

INFO TIPS :
* TIPS TEKNIK PENYEMAIN BIBIT JATI SUPER

Tips Teknik Penyemaian Jati Super

Pada umumnya orang beranggapan bahwa menyemai biji jati dilakukan seperti biji tumbuhan biji lainnya. Cukup dengan membenamkan biji ke dalam tanah langsung tumbuh. Padahal menyemai biji jati tidak semudah itu. Artinya dibutuhkan teknik-teknik khusus. Berikut langkah-langkah penumbuhan atau penyemaiannya:


Pertama biji jati dijemur selama 1-4 hari. Setelah itu, biji jati direndam dalam air selama 3 hari berturut-turut. Kemudian ditiriskan dan dijemur matahari selama sehari dan sorenya bisa di semai pada media yang telah disiapkan.

Penyiapan media penyemaian. Untuk biji jati super 1 kilo dibutuhkan media penyemaian yang panjangnya kurang lebih 1 meter dan lebar 70 cm. Jadi kalau 10 kg panjang lahannya 10 meter dan lebar 70 cm.

Selanjutnya masukan tanah yang sudah dicampur dengan kompos ke media penyemaian tadi dengan ketebalan tanah maksimal 10 cm dan letakan biji jati tadi diatas tanah tersebut. Setelah itu, dilapisi dengan pasir setebal kira-5-10 cm. Pasir ini berguna untuk memanaskan biji jati.

Kemudian ditutup dengan plastik transparan yang tingginya 70-80. Namun sebelum ditutup plastik, terlebih dahulu dibuat kerangka melengkung dari bambu berbentuk setengah lingkaran (atau seperti keranda jenazah). Penutup plastik harus dibentuk seperti ini, supaya terjadi penguapan yang dapat membantu proses pembakaran biji jati sehingga didalamnya terdapat embun. Jangan lupa disiram setiap 3-4 kali seminggu. Cara menyiramnya usahakan dari samping untuk mempertahankan uap yang didalamnya

Dalam waktu kurang lebih dari 3 minggu biji jati sudah mulai tumbuh dan menjadi kecambah. Pada saat bibit jati tingginya 3 - 5 cm segera pindahkan ke polibek. Guna menghindari terputusnya akar bibit jati super maka media penyemaian tadi disiram air yang banyak sampai memudahkan pencabutan bibit jati super yang baru tumbuh. Jangan lupa… Polibeknya juga disiram air supaya keduanya sama-sama basah. Dengan begitu, bibit jati dapat menyesuaikan diri ditempat yang baru (polibek). Meskipun sudah biji jati sudah tumbuh, usahakan tetap ditutup dengan plastik transparan. Sebab tidak menutup kemungkinan masih ada biji jati lain yang akan tumbuh.

Bibit Sengon Unggul








BIBIT SENGON


- Bibit sengon laut 30-40 cm Rp.600/btg
- Bibit sengon laut 40-50 cm Rp.700/btg
- Bibit sengon laut 50-60 cm Rp.800/btg
- Bibit sengon laut 60 up Rp.1000/btg
- benihnya Rp.125.000/kg



CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

Bibit Trembesi











BIBIT TREMBESI

HARGA
- Bibit trembesi 30-40 cm Rp.800/btg
- Bibit trembesi 40-50 cm Rp.1000/btg
- Bibit trembesi 50 up cm Rp.1500/btg
- benihnya Rp.125.000/kg


CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

Bibit Sukun










BIBIT SUKUN HIJAU

HARGA
- bibit sukun hijau lokal 30-40 cm Rp.1300/btg
- Bibit sukun hijau lokal 40-50 cm Rp.1800/btg
- Bibit sukun hijau lokal 50 up cm Rp.2300/btg



CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

Bibit Mahoni











BIBIT MAHONI

HARGA
- BIBIT MAHONI
- Bibit mahoni 30-40 cm Rp.800/btg
- Bibit mahoni 40-50 cm Rp.900/btg
- Bibit mahoni 50 up cm Rp.1200/btg
- benihnya Rp.80.000/kg




CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

Bibit Midi

Pohon mindi atau geringging ( Melia azedarach L.) merupakan jenis pohon cepat,tumbuh dan selalu hijau di daerah tropis dan menggugurkan daun selama musim dingin, suka cahaya, agak tahan kekeringan, agak toleran terhadap salinitas tanah dan subur dibawah titik beku. Pada umur 10 tahun dapat mencapai tinggi bebas ,cabang 8 meter dan diameter + / - 40 cm
Baca Artikel selenkapnya.....


BIBIT MINDI

HARGA

BIBIT MINDI
- Bibit mindi 30-40 cm Rp.900/btg
- Bibit mndi 40-50 cm Rp.1300/btg
- Bibit mindi 50 up cm Rp.1800/btg
- benihnya Rp.175.000/kg



CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

Bibit Nangka













BIBIT NANGKA

HARGA
- Bibit nangka 30-40 cm Rp.600/btg
- Bibit nangka 40-50 cm Rp.700/btg
- Bibit nangka 50 up cm Rp.800/btg
- benihnya Rp.100/biji


CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil

BELI DAN PESAN SAKARANG

BIbit Matoa













BIBIT MATOA

HARGA
- Bibit matua 30-40 cm Rp.2000/btg
- Bibit matua 40-50 cm Rp.2500/btg
- Bibit matua 50 up cm Rp.3500/btg
- stock terbatas)untuk pemesanan jumlah besar bisa pesan terlebih dulu


CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

Bibit Asem Jawa

BIBIT ASEM JAWA

HARGA
- Bibit asem 30-40 cm Rp.600/btg
- Bibit asem 40-50 cm Rp.700/btg
- Bibit asem 50 up cm Rp.800/btg


CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

Bibit Rambutan

BIBIT RAMBUTAN

HARGA
- Bibit rambutan aceh 30-40 cm Rp.2000/btg
- Bibit rambutan aceh 40-50 cm Rp.2800/btg
- Bibit rambutan aceh 50 up cm Rp.3500/btg
-(stok sedikit dan terbatas,melalui pemesanan 3 bln sebelumnya)


CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil

BELI DAN PESAN SAKARANG

BIBIT DURIAN

BIBIT DURIAN

HARGA
- Bibit durian biasa(tdk sambung) 30-40 cm Rp.1500
- Bibit durian biasa ,, 40-50 cm Rp.2000
- Bibit durian biasa ,, 50 up cm Rp.2500


CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

GALERRY

PEMBAYARAN

UNTUK PEMBAYARAN TRANSFER VIA BANK


BANK BRI
A/n : M.Munirudin
No.Rek : 6413-01-004595-53-1
Cab. : Nganjuk


BANK BCA
A/n : KUSNADI
No.Rek : 2830.556.039
Cab : Ujung Berung


BANK MANDIRI
A/n : KUSNADI
No.Rek : 132-00-0743709-9
Cab : Jatinangor


BANK BNI
A/n : HERLIN WIDIANTORO
No.Rek : 0133351049
Cab : Melaway Raya

CONTACT

Untuk info dan Pemesanan lebih lanjut silahkan hubungi

PRAMBON ,NGANJUK - JAWA TIMUR

TELP / SMS
* Bapak M.MUNIRUDDIN
* Hp. 0852.3055.3713


EMAIL :
* kuhanda.group@yahoo.co.id



JAKARTA

TELP / SMS
* ibu Ani/bapak Widi
* Hp. 0813.3596.5721
* Hp. 0813.8566.0373
* Telf.(021)736.90547



EMAIL :
* kuhanda.group@yahoo.co.id
* anney12@rocketmail.com

Bibit Alpukat

BIBIT ALPUKAT

HARGA
- Bibit apokat biasa(tdk sambung) 30-40 cm Rp.2000/btg
- Bibit apokat biasa ,, 40-50 cm Rp.2500/btg
- Bibit apokat biasa ,, 50 up cm Rp.3000/btg
- benihnya Rp.200/biji


CARA PEMBAYARAN
- Transfer Via Rekening / Cash


ATURAN PEMBELIAN
- Datang langsung ke alamat
- Pembelian dalam jumlah besar memakai kontrak
- Apabila pemesanan tidak terbatas bisa kontrak diawal
sebelum bibit diambil


BELI DAN PESAN SAKARANG

BUDIDAYA SENGON

BOTANI SENGON
Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai – petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut :
Jawa :jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau sengon sabrang (jawa). Maluku : seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore)
Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV - V.
Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.
Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.
Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.
Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah melalui DEPHUTBUN untuk menggalakan ‘Sengonisasi’ di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Jawa, Bali dan Sumatra.
Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.
Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.
Habitat Sengon
Tanah
Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.

Iklim
Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.
Curah Hujan
Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm.
Kelembaban
Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.
Keragaman Penggunaan dan Manfaat Kayu sengon
Pohon sengon merupakan pohon yang serba guna. Dari mulai daun hingga perakarannya dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan.
Daun
Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dfan kambingmenyukai daun sengon tersebut.
Perakaran
Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.
Kayu
Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.
Pembibitan Sengon
a) Benih
Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun penyakit. Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut:
• Kulit bersih berwarna coklat tua
• Ukuran benih maksimum
• Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan
• Bentuk benih masih utuh.
Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.
b) Kebutuhan Benih
Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut :
• Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang= 100 m dan lebar= 100 m)
• Jarak tanam 3 x 2 meter
• Satu lubang satu bibit sengon
• Satu kilogram benih berisi 40.000 butir
• Daya tumbuh 60 %
• Tingkat kematian selama di persemaian 15 %
Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.
c) Perlakuan benih
Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 – 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin yang telah di beri pupuk hayati MiG-6PLUS (10ml : 1 liter air) untuk merangsang kecambah agar lebih cepat muncul, rendam kurang lebih 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap untuk disemaikan.

d) Pemilihan Lokasi Persemaian
Keberhasilan persemaian benih sengon ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut :
• Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5 %.
• Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh sepanjang musim ( dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan).
• Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat.
• Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan.
Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun persemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi tanaman dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan.
Langkah-Langkah Penyemaian Benih Sengon
Terlepas dari kegiatan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih dapat dibagi benjadi tahap – tahap kegiatan sebagai berikut:
a) Penaburan
Kegiatan penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yang berkualitas.
Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut :
• Benih
• Bedeng tabur/bedeng kecambah
• Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1, Kemudian semprotkan media semai dengan larutan pupuk hayati MiG-6PLUS (10ml MiG-6PLUS : 1 liter air) merata pada permukaan media semai. Biarkan selama 3 hari, Kemudian benih siap di tabor.
• Peralatan penyiraman
• Tersedianya air yang cukup.
Teknik pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan media tabur setebal 10 cm , usahakan agar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah.
Penaburan benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan.

Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjara 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira – kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan.
Penyapihan Bibit
Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah :
• Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya.
• Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1 ).Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi.
• Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasitk setinggi 3/4 bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.
• Kemudian semprotkan media di polybag dengan larutan pupuk hayati MiG-6PLUS (10ml MiG-6PLUS : 1 liter air) merata pada permukaan. Biarkan selama 3 hari Kemudian tanam kecambah. Ulangi setiap 10 – 14 hari sekali sampai tanaman siap untuk di tanam di lahan (pada usia 6 bulan).
• Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari.
• Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensip.
c) Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :
• Penyiraman, penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai / bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas.
• Pemupukan, pemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan "gir". Adapun pembuatan larutan "gir: sebagai berikut :
o Disiapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan
air sampai volumenya 3/4 bagian, kemudian tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk
rata. Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan.
o Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan,
ketika tingginya 70 – 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.

Penyiangan
Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati –hati agar jangan sampai akar bibit terganggu.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan.
Seleksi bibit
Kegiatan seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan kelapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang kurang baik pertumbuhannya. Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang bisa dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensip guna memacu pertumbuhan bibit sehingga diharapkan pada saat waktu tanam tiba kondisi bibit mempunyai kualitas yang merata.
Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap ;
• Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.
• Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).
Penanaman
Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :
• Pembuatan dan pemasangan ajir tanam
• Ajir dapa dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 – 1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan
• Pembuatan lobang tanam, lobang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.
• Pengangkutan bibit, ada dua macam pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman.
• Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah¬Sumber
1. www.lablink.or.id
2. Teknologi MiG corporation

tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan
• Penyulaman, yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.
• Penyiangan, Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.
• Pendangiran, pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman.
• Pemangkasan, melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).
• Penjarangan , penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem "untu walang" (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.
Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.